Bandarlampung – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung mengumumkan kabar duka atas meninggalnya Subandi, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Timur yang berstatus tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan gerbang rumah dinas Bupati Lampung Timur.
Subandi wafat pada Senin (8/9/2025) saat menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Bandarlampung.
Kasi Penkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, menyampaikan bahwa almarhum meninggal dunia akibat sakit. Tim medis Rumah Sakit Airan Raya, Lampung Selatan, sempat merawatnya sebelum akhirnya menyatakan ia meninggal.
“Ya, tersangka meninggal dunia karena sakit dan sempat dibawa ke rumah sakit Airan Raya,” ujar Ricky dalam keterangan resmi yang diterima Selasa (9/9/2025).
Kejati Lampung menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga mendiang.
Baca Juga : Aksi Pencurian Motor kembali marak di Kota Metro Lampung
Penanganan Kasus Tetap Berlanjut
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5191086/original/007012100_1744909131-VideoCapture_20250417-232500.jpg)
Meski salah satu tersangka meninggal dunia, Ricky menegaskan bahwa penanganan perkara dugaan korupsi pembangunan gerbang rumah dinas Bupati Lampung Timur tetap berjalan sesuai ketentuan hukum.
“Kami (Kejati) menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya tersangka. Namun kami tegaskan penanganan perkara tetap dilaksanakan,” kata Ricky.
Dengan demikian, proses hukum terhadap tersangka lain tidak terpengaruh oleh meninggalnya Subandi.
Baca Juga : Pemprov Lampung akan lanjutkan pembangunan Sport Center
Empat Tersangka Dalam Kasus Korupsi Gerbang Rumdis Bupati
Kejati Lampung sebelumnya telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tersebut. Mereka adalah:
-
M. Dawam Rahardjo (MDR), Bupati Lampung Timur periode 2021–2025.
-
MDW, seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Lampung Timur.
-
AC, direktur perusahaan penyedia.
-
SS, direktur perusahaan konsultan pengawas.
BMKG memperkirakan sejumlah daerah akan mengalami angin kencang, hujan berpetir, gelombang laut tinggi, hingga banjir rob.
Kasus korupsi ini menjadi perhatian publik karena melibatkan kepala daerah aktif dan sejumlah pejabat serta pihak swasta. Kejati Lampung menegaskan komitmennya untuk menuntaskan perkara demi memberikan kepastian hukum dan menjaga kepercayaan masyarakat.
