BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan Sport Center di Lampung Selatan. Fasilitas tersebut diproyeksikan menjadi pusat kegiatan olahraga bertaraf nasional yang mampu mendukung pembinaan atlet sekaligus menjadi ikon baru di daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menjelaskan bahwa Sport Center tetap menjadi prioritas pembangunan. Menurutnya, sebagai fasilitas publik, keberadaan Sport Center sangat dibutuhkan masyarakat Lampung untuk meningkatkan minat olahraga sekaligus melahirkan bibit atlet unggul.
“Sport Center tentu pengembangannya akan tetap dilanjutkan, sebab itu merupakan fasilitas publik yang harus diwujudkan,” ujar Marindo di Bandarlampung, Jumat (29/8/2025).
Ia menambahkan, Pemprov Lampung telah mengajukan dukungan pembiayaan ke pemerintah pusat melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Gubernur Lampung, kata Marindo, juga sudah melakukan komunikasi intensif dengan kementerian terkait agar pembangunan tidak menemui kendala.
“Tahun ini pembangunan tetap dilanjutkan. Kami sedang meminta dukungan dari pemerintah pusat, apalagi Gubernur Lampung memiliki hubungan baik dengan kementerian terkait. Hal ini membuat Sport Center tetap menjadi fokus Pemprov,” jelasnya.
Baca Juga : Arinal sebut PI 10 persen WK OSES disimpan di Bank Lampung
Penataan Aset dan Regulasi
Selain menyiapkan skema pendanaan, Pemprov Lampung juga tengah menata aset yang menjadi lokasi pembangunan. Saat ini, pemerintah bekerja sama dengan PTPN dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan seluruh proses hibah aset berjalan sesuai regulasi.
“Oleh karena itu Pemprov Lampung bersama PTPN dan BPN sedang memastikan segala proses sesuai aturan yang berlaku. Setelah kepemilikan aset rampung, pembangunan bisa segera dikerjakan,” ujar Marindo.
Dorongan Pengembangan Olahraga
Sport Center Lampung Selatan akan dibangun di lahan seluas 170 hektare, tepatnya di dekat Gerbang Tol Institut Teknologi Sumatera (Itera). Kehadiran fasilitas ini diharapkan menjadi pusat pembinaan cabang olahraga, sekaligus memperkuat Lampung sebagai salah satu provinsi penyuplai atlet nasional.
“Dengan adanya kerja sama berbagai pihak, kami pastikan fasilitas publik berupa pusat olahraga ini segera terwujud. Sport Center nantinya bisa mendukung pengembangan berbagai cabang olahraga di Lampung dan wilayah sekitar,” tambahnya.
Latar Belakang dan Dukungan
 
Pembangunan Sport Center ini bukan hal baru. Sejak 2022, Pemprov Lampung sudah menyiapkan langkah dengan mengalihfungsikan Gelanggang Olahraga (GOR) Saburai menjadi Masjid Raya. Untuk mengganti fungsinya, Pemprov menghadirkan dua fasilitas alternatif, yakni PKOR Way Halim dan Sport Center Lampung Selatan.
Kebijakan tersebut juga sudah mendapat rekomendasi resmi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui surat Nomor B-HK.02/9.1.39/MENPORA/IX/2022 tertanggal 1 September 2022 tentang pengalihfungsian GOR Saburai. Selain itu, DPRD Lampung juga telah memberikan dukungan melalui surat Ketua DPRD Nomor 160/1409/III.01/2020 terkait pembangunan Masjid Raya.
Baca Juga : Pertama dalam Sejarah, Pendidikan di Lampung Deflasi 15,10%
Nilai Investasi Rp4,7 Triliun
Sport Center Lampung Selatan diproyeksikan menelan investasi hingga Rp4,7 triliun. Proyek ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pembangunan stadion tertutup berkapasitas 10 ribu penonton. Stadion tersebut dirancang menjadi sarana olahraga utama yang modern dan representatif.
Selain stadion, total ada 12 fasilitas olahraga yang akan dibangun di kawasan ini. Dengan skala sebesar itu, Sport Center Lampung Selatan diprediksi tidak hanya menjadi pusat olahraga, tetapi juga destinasi baru bagi masyarakat dan sarana untuk menggelar event nasional maupun internasional.
Optimisme Wujudkan Ikon Baru
Pemprov Lampung optimistis pembangunan Sport Center akan membawa dampak positif. Selain memajukan olahraga, fasilitas ini juga berpotensi mendongkrak sektor ekonomi, pariwisata, hingga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
“Sport Center ini bukan hanya milik Pemprov, tetapi milik masyarakat Lampung. Kami ingin Lampung punya ikon olahraga yang bisa dibanggakan,” tutup Marindo.

 
 
 
     
     
   
							 
 
 





