Warga Wayharu Terisolasi Akibat Jembatan Way Pemerih Ambruk, Bertaruh Nyawa Setiap Hari
Lampung — Warga Pekon Wayharu, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, terpaksa hidup dalam keterisolasian sejak Jembatan Way Pemerih ambruk awal tahun 2025. Jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses utama penghubung masyarakat ke wilayah luar desa.
Selama lebih dari enam bulan, warga hanya bisa menyeberangi muara Sungai Way Pemerih menggunakan rakit kayu seadanya. Kondisi ini memaksa mereka mempertaruhkan nyawa setiap kali ingin beraktivitas. Tak jarang, sebagian warga bahkan berenang melawan arus deras sungai demi bisa menyeberang.
“Sudah enam bulan lebih jembatan putus. Kami benar-benar terisolasi,” kata Yuni, warga Wayharu, Rabu (8/10/2025).
baca juga : Dendam Sering Dibully, Siswa SMP di Lampung Bunuh Teman Sekolah
Anak Sekolah dan Warga Bertaruh Nyawa
Warga lain, Agus Sanjaya, menyebut situasi ini membuat ribuan warga seperti “terpenjara” di kampung sendiri. Tanpa jembatan, satu-satunya pilihan hanyalah lewat rakit atau berenang melawan arus sungai yang kerap deras.
“Kalau air pasang, kami tidak bisa lewat. Kadang harus bermalam di tepi muara karena arus terlalu deras,” ujar Agus.
Kondisi ini bukan hanya menyulitkan orang dewasa, tapi juga anak-anak sekolah yang setiap hari harus menyeberang untuk belajar.
“Anak-anak takut, tapi kalau tidak berangkat sekolah, ya ketinggalan pelajaran,” tambahnya.

Desa Terisolasi di Tengah Taman Nasional
Pekon Wayharu dikenal sebagai salah satu daerah paling terpencil di Provinsi Lampung. Letaknya yang berada di tengah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) membuat akses darat sangat terbatas. Jembatan Way Pemerih selama ini menjadi satu-satunya jalur keluar-masuk warga untuk mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Kini, setelah jembatan itu ambruk, masyarakat menggantungkan harapan besar pada pemerintah agar segera menepati janji membangun kembali jembatan tersebut.
“Kalau jembatan ini dibangun lagi, kami bisa hidup normal kembali,” ujar Agus dengan nada harap.
baca juga : Debt Collector Adang Pajero di Mapolda Lampung, Pemilik Lapor Kapolda
Pemkab Janji Bangun Jembatan pada 2026
Menanggapi kondisi tersebut, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesisir Barat, Mesrawan, memastikan perbaikan jembatan Way Pemerih sudah masuk dalam rencana pembangunan tahun 2026.
“Harusnya tahun ini sudah dikerjakan, tapi ada kendala teknis di lapangan. Kami minta warga bersabar, insyaallah akan dibangun tahun 2026,” katanya.
Mesrawan menambahkan, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pusat agar perbaikan bisa segera direalisasikan.
“Kami sadar betul jembatan itu sangat vital bagi warga Wayharu. PUPR berkomitmen memastikan pembangunan berjalan tahun depan,” tegasnya.

 
 
 
     
     
   
							 
 
 





