Bandar Lampung, 24 September 2025 – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan bahwa menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan disesuaikan dengan kebutuhan gizi setiap penerima manfaat. Ia menyampaikan hal itu saat meninjau pelaksanaan program di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah, Rabu (24/9).
Menu Khusus untuk Setiap Sasaran
Wihaji menjelaskan bahwa penerima MBG tidak hanya siswa sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan menu khusus sesuai kebutuhan gizi masing-masing kelompok.
“Makan bergizi gratis ini penerimanya beragam. Ada siswa, ada ibu hamil, ibu menyusui, bahkan bayi. Kami pastikan menunya berbeda sesuai sasaran. Tadi saya bawa contoh, ada menu untuk anak sekolah, menu khusus untuk bayi, serta menu bergizi bagi ibu hamil dan menyusui,” ujar Wihaji.
Baca Juga : Kejati Lampung ingin pengelolaan PI 10 persen tepat sasaran
Dengan penyesuaian menu tersebut, program MBG diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi penting yang berbeda-beda pada setiap kelompok penerima.
Upaya Pencegahan Stunting
Selain itu, ia menekankan bahwa pemberian makanan bergizi tidak hanya bertujuan mengatasi lapar, tetapi juga mencegah stunting. Dalam kunjungannya, Wihaji meninjau langsung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalirejo.
Menurutnya, program ini memiliki dampak besar, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “Makan bergizi gratis ini untuk memastikan asupan gizi mereka tercukupi. Hal ini bagian dari langkah serius pemerintah dalam mengantisipasi stunting,” jelasnya.
Distribusi melalui Tim Pendamping Keluarga
 
Pemerintah mendistribusikan makanan bergizi gratis melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK). Di Lampung Tengah, penerima manfaat di luar siswa sekolah mencapai 336 orang. Mereka terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
“Perintah Presiden jelas, distribusi dilakukan lewat TPK agar lebih tepat sasaran,” kata Wihaji.
Baca Juga : Sambut satu dekade, Yayasan IT Insan Taqwa gelar jalan sehat
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, menambahkan bahwa SPPG di Kalirejo melayani 3.836 penerima manfaat. Dari jumlah itu, 3.500 orang merupakan siswa sekolah, sementara 336 lainnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, serta balita non-PAUD.
Distribusi makanan untuk kelompok di luar sekolah dilaksanakan melalui enam Posyandu yang ada di sekitar lokasi. Ardito menilai cara ini efektif dalam menjangkau masyarakat.
“Dengan adanya program ini, ibu-ibu hamil dan anak-anak di desa bisa terlayani dengan baik. Harapannya, mereka tumbuh sehat dan terbebas dari ancaman stunting,” ujar Ardito.
Harapan ke Depan
Program MBG di Lampung Tengah menjadi contoh bagaimana pemerintah pusat dan daerah berkolaborasi memperkuat ketahanan gizi masyarakat. Selain membantu siswa sekolah, program ini juga memberikan perhatian pada kelompok rentan.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap generasi mendatang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat dan kuat secara fisik.

 
 
 
     
     
   
							 
 
 





